
Semarang — Kanwil Kementerian Hukum Jawa Tengah Kembali menyelenggarakan kegiatan Rabu Taqwa yang digelar di Masjid Al-Hikmah. Kajian hari ini dipimpin oleh Ust. Iqbal Baswedan, Lc, yang melanjutkan pembahasan Sirah Nabawiyah tentang perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW pada masa awal kenabian, Rabu (10/12).
Dalam ceramahnya, Ust. Iqbal menjelaskan bagaimana dakwah Nabi Muhammad SAW berlangsung secara sembunyi-sembunyi selama tiga tahun. Pada masa itu, dakwah dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan kesabaran, mengingat masyarakat Quraisy belum mampu menerima ajaran tauhid. “Saat memberikan nasihat kepada orang lain, tidak disarankan untuk tergesa-gesa, karena justru dapat membuat seseorang tidak memahami pesan yang disampaikan,” ujar beliau menegaskan pentingnya kelembutan dalam berdakwah.
Beliau juga menekankan bahwa seorang pemberi nasihat tidak harus berstatus da’i ataupun ahli agama. Yang dibutuhkan adalah ketulusan, akhlak baik, dan kesabaran sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Sosok pertama yang menerima dakwah Nabi adalah istrinya, Khadijah binti Khuwailid, yang sekaligus menjadi pendukung paling setia bagi Rasulullah SAW. “Khadijah bukan hanya yang pertama beriman, tetapi juga sosok yang wafat dalam kondisi bertahan di jalan Allah,” jelas Ust. Iqbal.
Kajian kemudian berlanjut pada peristiwa Ketika Nabi Muhammad SAW menerima dalil untuk memberi peringatan kepada kerabat dekatnya. Perintah ini menjadi titik awal dakwah secara terang-terangan, setelah tiga tahun dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Nabi memulai dakwahnya dengan keberanian luar biasa meskipun masyarakat saat itu belum mengenal Allah SWT. “Nabi adalah sosok yang tidak pernah mundur selangkah pun dalam memperjuangkan kebenaran,” kata beliau.
Ust. Iqbal juga mengingatkan bahwa surga dan neraka ditentukan oleh amal perbuatan seseorang, bukan karena nasab atau keturunan. “Keturunan Nabi sekalipun tidak menjamin masuk surga jika tidak beramal baik. Begitu pula sebaliknya,” ungkapnya. Setelah seseorang berdakwah atau menasihati, jika nasihat tersebut ditolak, seorang Muslim dianjurkan tetap tegar dan menjaga akhlak.
Mengakhiri kajian, Ust. Iqbal menegaskan pelajaran besar dari awal dakwah Nabi: keberanian, kesabaran, dan keteguhan hati. Nabi Muhammad SAW tetap berdakwah meskipun umatnya belum mengenal Allah, menunjukkan bahwa kebenaran harus diperjuangkan dengan keyakinan dan keikhlasan.
#kementerianhukum #layananhukummakinmudah #setahunberdampak #kemenkumjateng
