SEMARANG - Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kanwil Kemenkum) Jawa Tengah terus berkomitmen dalam mempromosikan dan mendorong pendaftaran indikasi geografis (IG) di wilayah Jawa Tengah.
Terkini, Kanwil Kemenkum Jawa Tengah bersinergi dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkum menggelar Asistensi Batik Bakaran secara virtual pada Kamis (17/04).
Dari Kanwil Kemenkum Jawa Tengah, hadir Kepala Divisi Pelayanan Hukum, Tjasdirin, Kepala Bidang Pelayanan Kekayaan Intelektual, Agustinus Yosi Setyawan, dan Analis Kekayaan Intelektual Ahli Madya, Martha Sari Wandoyo. Sementara itu, dari DJKI hadir Sekretaris Tim Bidang Inkubator Indikasi Geografis, Gunawan bersama tim.
Hadir juga perwakilan dari Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Pati dan sejumlah pengrajin Batik Bakaran Pati yang mewakili Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Batik Bakaran.
Gunawan mengungkapkan bahwa asistensi ini bertujuan untuk mengidentifikasi permohonan Batik Bakaran yang akan didaftarkan sebagai IG. Ia melanjutkan bahwa kegiatan ini akan diisi dengan diskusi terkait penyusunan dokumen deskripsi.
"Mari sama-sama kita lihat apa yang sudah ditulis, lalu kita diskusikan apa saja yang masih kurang dan perlu diperbaiki," jelas Gunawan.
Melalui asistensi ini, Gunawan berharap dokumen deskripsi dan data pendukung dapat segera diselesaikan sehingga pemeriksaan substantif dapat segera dilaksanakan.
"Harapannya, tahun ini harapannya batik bakaran bisa diselesaikan pendaftarannya," lanjutnya.
Ada beberapa hal yang didiskusikan pada asistensi ini, misalnya pentingnya sebuah logo sebagai identitas MPIG, struktur organisasi MPIG, sampai karakteristik masing-masing batik yang diusulkan yang membedakan dengan batik lainnya dari daerah lain.
"Salah satu tanda indikasi geografis selain produknya, yaitu logonya. Peran MPIG juga sangat penting dalam menjaga kualitas dan mutu Batik Bakaran yang diproduksi," kata Gunawan.
Batik bakaran merupakan salah satu warisan budaya dari Kabupaten Pati. Batik khas Bumi Mina Tani ini berasal dari daerah pesisir utara Jawa, tepatnya Desa Bakaran, Kecamatan Juwana.
Corak batik bakaran ini berbeda dengan corak batik dari daerah lain, baik dari segi gambar, ornamen maupun warnanya. Pada setiap motif umumnya mempunyai makna yang sangat filosofis.
Indikasi Geografis sendiri adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang dan/atau produk yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu pada barang dan/at
au produk yang dihasilkan.
