SEMARANG - Ustaz Hamzah Saifullah menjelaskan bagaimana mengenal batas kemampuan dan menumbuhkan ketakwaan kepada Allah SWT pada Kajian Kamis Takwa hari ini, Kamis (22/05) di Masjid Al-Hikmah Kantor Wilayah.
Tajuk tersebut dikaitkan dengan semangat perjuangan, keikhlasan dalam berdoa, dan pentingnya menjaga diri dari maksiat, terutama pada bulan-bulan haram.
Ketakwaan dalam Setiap Langkah: Usaha, Doa, dan Menjauhi Dosa Kecil*
Dalam ceramahnya, Ustaz Hamzah menekankan pentingnya mengenal batas kemampuan diri sesuai dengan apa yang Allah berikan kepada kita. Islam tidak memerintahkan kesempurnaan, melainkan mengajarkan kesungguhan dan usaha yang sesuai kemampuan.
"Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk terus berjuang dan bersabar dalam menghadapi kehidupan yang penuh tantangan. Beliau bersabda bahwa istirahat sejati seorang mukmin hanyalah ketika ia telah masuk surga," kata Ustaz Hamzah.
Sebagai ilustrasi makna ketakwaan, Ustaz Hamzah mengisahkan tentang Raja Abdul Aziz, seorang raja yang kaya raya namun tetap menunjukkan ketawadhuan luar biasa dalam berdoa.
Meskipun memiliki segalanya, beliau tetap menangis dalam doanya kepada Allah, menunjukkan bahwa kekayaan tidak boleh menjauhkan seseorang dari sikap rendah hati dan ketergantungan kepada Allah SWT.
Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan.” Maka dari itu, doa yang sungguh-sungguh adalah cerminan ketakwaan sejati.
Empat bulan haram dalam kalender Hijriyah menjadi topik selanjutnya yang disampaikan Ustaz Hamzah. Ia menjelaskan bahwa dalam keempat bulan tersebut, umat Islam dianjurkan untuk menjauhi segala bentuk kemaksiatan, karena dosa yang dilakukan pada bulan-bulan tersebut akan dilipatgandakan.
Di sisi lain, amal kebaikan juga memiliki nilai yang lebih besar. Para ulama menganjurkan untuk memperbanyak ibadah, muhasabah, dan amalan baik di bulan-bulan ini.
Menutup ceramahnya, Ustaz Hamzah mengutip perkataan Imam Syafi’i bahwa orang yang bertakwa adalah orang yang berusaha menghindari dosa, bahkan dosa yang kecil sekalipun.
"Pesan ini menjadi pengingat bagi bapak/ibu agar tidak menyepelekan kesalahan-kesalahan kecil dalam kehidupan sehari-hari. Ketakwaan bukan hanya soal ibadah besar, tetapi juga bagaimana kita menjaga diri dari hal-hal kecil yang dapat menjauhkan dari ridha Allah SWT," pungkasnya.
