Kabar Kantor Wilayah

Indeks Berita Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI

Peacemaker Justice Award 2024: Kades dan Lurah Jadi Garda Damai di Tengah Masyarakat

WhatsApp_Image_2025-11-24_at_15.17.10.jpeg

SEMARANG – Kantor Wilayah Kementerian Hukum Jawa Tengah melalui Kepala Divisi Peraturan Perundang-Undangan dan Pembinaan Hukum (P3H), Delmawati, mengikuti Pembukaan Peacemaker Justice Award (PJA) secara virtual pada Senin (24/11). Program nasional ini menjadi panggung apresiasi bagi para Kepala Desa dan Lurah yang berhasil menyelesaikan sengketa masyarakat melalui jalur non litigasi, sekaligus memperkuat peran mereka sebagai mediator terdepan dalam menjaga harmoni di tingkat akar rumput.

Para peserta Peacemaker Justice Award tidak hanya berperan sebagai pengawal administrasi pemerintahan, tetapi juga sebagai pengayom, pendengar, dan penengah yang dipercaya masyarakat untuk meredam konflik serta menyelesaikan persoalan hukum secara damai. Peran tersebut menjadikan mereka pilar penting dalam menjaga stabilitas sosial, politik, keamanan, dan ketertiban.

Untuk memperkuat kapasitas para pemimpin desa dan kelurahan, Kementerian Hukum melalui BPHN memberikan pelatihan kepada 1.023 peserta pada tahun 2025. Materi penguatan meliputi konsultasi hukum, bantuan hukum, advokasi, mediasi konflik, hingga rujukan kepada advokat. Program PJA merupakan kolaborasi antara Mahkamah Agung, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Desa.

Kepala Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung, Dr. H. Sobandi, memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada BPHN. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan rangkaian upaya besar untuk membentuk juru damai yang kompeten.

“Keadilan sejati tidak selalu dicapai melalui meja pengadilan. Perdamaian harus menjadi pilihan pertama,” ujarnya.

Sobandi menambahkan bahwa para peacemaker adalah garda terdepan dalam menjaga kohesi sosial. Mereka bekerja tanpa sorotan, menyatukan kembali tali persaudaraan yang terputus akibat sengketa, serta mencegah konflik kecil berkembang menjadi perpecahan.

Pada kesempatan tersebut juga diserahkan Piagam dan Medali Anubhawa Sasana Jagaddhita (ASJ) serta Piala Peacemaker Justice Award kepada para penerima apresiasi.

Wakil Menteri Hukum RI, Edward Omar Sharif Hiariej, menekankan bahwa tujuan hukum adalah menciptakan perdamaian, ketertiban, keadilan, dan kesejahteraan. Ia menyebut peran Kades dan Lurah sangat vital karena mereka memahami nilai-nilai lokal yang hidup di masyarakat.

“Jika sengketa tidak diselesaikan, tatanan sosial akan rusak. Tugas Bapak Ibu adalah mendamaikan, mencari titik tengah, dan menemukan solusi yang adil bagi semua pihak,” tegasnya.

Edward juga menjelaskan pemberlakuan KUHP baru pada 2 Januari 2026 yang mengedepankan hukum yang hidup di masyarakat serta paradigma pemulihan keadilan (restorative justice). Ia menyoroti dua pendekatan utama, yaitu Victim-Offender Mediation (VOM) dan sistem panel adat yang telah lama menjadi bagian dari kearifan lokal Indonesia.

Di akhir sambutan, Wamenkum berharap para peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dan menjadi bagian dari 130 peserta terpilih yang akan berkompetisi dalam PJA Tahun 2025.


#Kemenkumjateng #kementerianhukum #layananhukummakinmudah

logo besar kuning
 
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM 
PROVINSI JAWA TENGAH
PikPng.com school icon png 2780725   Jalan Dokter Cipto No.64, Kebonagung, Kec. Semarang Tim., Kota Semarang, Jawa Tengah 50232
PikPng.com phone icon png 604605   +62813-2759-5442
PikPng.com email png 581646   Email
    kanwil-jateng@kemenkum.go.id

 

facebook kemenkumham   twitter kemenkumham   instagram kemenkumham   linked in kemenkumham   Youtube kemenkumham   rss kemenkumham
logo besar kuning
 
KANWIL KEMENKUMHAM
PROVINSI JAWA TENGAH


Copyright © Pusat Data dan Teknologi Informasi
Kemenkum RI


    instagram kemenkumham   Youtube kemenkumham  

  Jalan Dokter Cipto No.64, Kebonagung, Kec. Semarang Tim., Kota Semarang, Jawa Tengah 50232
  081327595442
PikPng.com email png 581646   kanwil-jateng@kemenkum.go.id