
SEMARANG - Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kemenkum) Jawa Tengah kembali menggelar Kajian Rabu Taqwa, Rabu (20/08), di Masjid Al-Hikmah Kanwil. Pada kesempatan kali ini, Ustaz Haris Budiatna menjelaskan tentang perbedaan manusia dengan jin.
Ustaz Haris menjelaskan sejumlah perbedaan mendasar antara manusia dan jin. Menurutnya, salah satu keistimewaan jin adalah kemampuannya untuk menyerupai bentuk manusia, sementara manusia tidak bisa menyerupai jin maupun malaikat.
“Malaikat dan jin bisa menyerupai manusia, sedangkan manusia tidak bisa menyerupai malaikat dan jin,” terangnya.
Selain itu, perbedaan lain dapat dilihat dari sisi makanan. Jika manusia makan dan minum sebagaimana biasa, jin memiliki kebiasaan yang berbeda.
“Jin tidak memakan makanan seperti manusia, melainkan memakan tulang dari binatang,” jelasnya.
Ustaz Haris juga menekankan kedudukan manusia yang lebih tinggi dibanding jin. Ia menegaskan bahwa seluruh rasul berasal dari golongan manusia, dan tidak ada satupun dari kalangan jin yang diangkat menjadi rasul.
“Rasul semuanya dari kalangan manusia. Tidak ada jin yang menjadi rasul, sehingga manusia memiliki posisi yang lebih tinggi daripada jin,” tambahnya.
Menutup kajiannya, Ustaz Haris memberikan pesan penting agar umat Islam tidak terjerumus dalam hubungan dengan jin yang dapat menimbulkan kesyirikan.
“Sebagai umat muslim, kita tidak boleh bermuamalah dengan jin, karena di dalamnya ada syarat-syarat yang bisa menjerumuskan pada perbuatan syirik,” pungkasnya.
