
SEMARANG - Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Pangan menyelenggarakan kegiatan Dialog Percepatan Musyawarah Desa/Kelurahan Khusus Pembentukan Koperasi Merah Putih yang serentak digelar di lima kabupaten di Provinsi Jawa Tengah.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 yang mendorong pembentukan koperasi sebagai pilar kemandirian ekonomi desa.
Kegiatan utama yang berlangsung pada hari Selasa, (06/05) ini diisi dengan agenda peninjauan langsung oleh para Menteri dan Wakil Menteri ke lokasi musyawarah di lima titik, yakni Kabupaten Semarang (Desa Kebumen, Banyubiru), Kabupaten Grobogan (Desa Kapung, Tanggung Harjo), Kabupaten Batang (Desa Denasri, Batang), Kabupaten Kendal (Desa Margorejo, Cepiring), Kabupaten Kudus (Desa Tanjungrejo, Jekulo).
Pada kegiatan ini, Menteri Hukum yang dalam hal ini diwakilkan oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum, Widodo didampingi Kadivyankum Jateng, Tjasdirin dan Kepala Bidang Pelayanan Administrasi Hukum Umum Deni Kristiawan turut hadir pada musyawarah di desa Tanjungrejo, Jekulo, Kudus.
Kehadiran Kementerian Hukum ini merupakan salah satu bentuk dukungan konkret dalam memperkuat aspek legalitas dan tata kelola koperasi desa yang akan dibentuk.
Setelah peninjauan, kegiatan dilanjutkan di Holy Stadium, Semarang, dengan peluncuran resmi Koperasi Merah Putih Jawa Tengah, penyampaian laporan Gubernur Jawa Tengah, serta dialog interaktif antara Menteri Koordinator Bidang Pangan, jajaran menteri terkait, dan perwakilan pemerintah daerah.
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono dalam sambutannya menyampaikan bahwa koperasi Merah Putih adalah bentuk konkret kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat ekonomi kerakyatan melalui potensi desa.
“Kami percaya bahwa dengan sinergi pusat dan daerah, koperasi ini akan menjadi tulang punggung ketahanan pangan dan ekonomi nasional,” ujarnya.
Ratusan peserta musyawarah dari berbagai desa hadir untuk mendiskusikan potensi lokal, seperti pertanian, perikanan, peternakan, industri rumahan, hingga pariwisata desa. Kegiatan ini juga diisi dengan konferensi pers, doa bersama, dan sesi tanya jawab antara peserta dan jajaran pemerintah pusat.
