Semarang - Kementerian Hukum menyelenggarakan kegiatan _Assessment TalentDNA_ bagi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama secara virtual melalui platform Zoom Meeting, Selasa (23/09). Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Fajar Sualeman Taman yang hadir mewakili Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum.
Dalam sambutannya, Fajar menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang terdiri dari para pejabat pimpinan tinggi pratama. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini sangat penting sebagai bagian dari kalibrasi penilaian manajemen talenta, sejalan dengan amanah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Peraturan Menteri PANRB Nomor 3 Tahun 2020 tentang Manajemen Talenta ASN.
“Kedua regulasi tersebut menegaskan bahwa pengisian jabatan harus berdasarkan kualifikasi, kompetensi, kinerja, dan potensi. Untuk mengukur potensi, kita memerlukan instrumen yang objektif dan terukur, salah satunya melalui TalentDNA,” jelas Fajar.
_Assessment TalentDNA_ ini bertujuan untuk memperoleh pegawai yang sesuai dengan kebutuhan jabatan target. Melalui metode ini, karakter, kemampuan, dan potensi pegawai dapat dipetakan sehingga selaras dengan kebutuhan organisasi. Proses tersebut memungkinkan perencanaan karir dan pengembangan SDM berjalan lebih cepat dan tepat, berbasis kinerja serta kebutuhan organisasi.
Pada kegiatan ini, sebanyak 143 pejabat mengikuti asesmen dengan rincian:
1. Eselon II.a Unit Pusat sejumlah 45 orang;
2. Eselon II.a Unit Kantor Wilayah sejumlah 32 orang;
3. Eselon II.b Unit Kantor Wilayah sejumlah 66 orang.
Dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum Jawa Tengah, peserta yang mengikuti kegiatan ini antara lain Kepala Kantor Wilayah Heni Susila Wardoyo, Kepala Divisi Peraturan Perundang-undangan dan Pembinaan Hukum Delmawati, dan Kepala Divisi Pelayanan Hukum Tjasdirin yang mengikuti dari ruang kerja masing-masing.
Hasil asesmen ini nantinya akan menjadi bagian dari sistem manajemen talenta berbasis big data yang dibangun oleh Biro SDM. Lebih dari sekadar kewajiban administratif, hasil ini akan menjadi pijakan nyata dalam menjaga kualitas kepemimpinan dan kinerja di lingkungan Kementerian Hukum.
Fajar juga mengajak seluruh peserta mengikuti asesmen dengan sikap terbuka, jujur, dan bersungguh-sungguh.
“Assessment bukan untuk menilai baik atau buruk, melainkan untuk memetakan potensi agar setiap individu mendapat pengembangan sesuai kebutuhan organisasi,” tegasnya.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi kolaborasi bersama ACT Consulting ESQ Corp selaku mitra pelaksana.