JAKARTA- Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah melaksanakan koordinasi ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM RI, Senin (04/03).
Bergabung dalam kesempatan itu, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah Tejo Harwanto, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Anggiat Ferdinan, dan Kepala Bidang Pelayanan Hukum Agustinus Yosi.
Tampak pula, Kepala Sub Bidang Kekayaan Intelektual Tri Junianto, Kepala Sub Bidang AHU Widya Pratiwi Asmara, dan Pelaksana pada Sub Bidang KI Kantor Wilayah.
Pada kesempatan itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Dr. Sucipto menyambut langsung tim dari Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah.
Adapun tujuan dari koordinasi kali ini yakni berkaitan dengan pelaksanaan layanan Kekayaan Intelektual di Wilayah Jawa Tengah.
Diketahui pada tahun 2024 ini Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah menargetkan pendaftaran 15 _one village one brand_ dan 7 pendaftaran Indikasi Geografis di Wilayah Jawa Tengah.
"Jateng mentargetkan tahun 2024 ini pendaftaran 15 _one village one brand_, pendaftaran 7 Indikasi Geografis, 1 sudah diajukan pendaftaran yaitu _Wool Dombos_ Wonosobo," ucap Kakanwil kepada Sesditjen KI.
"Selain itu agenda terdekat yang akan diselenggarakan adalah kegiatan Diseminasi KI Komunal dengan menghadirkan para budayawan di Kabupaten Blora," sambung Kakanwil.
Bak gayung bersambut, Sesditjen KI mendukung penuh program KI dari Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah.
"Program sudah sangat bagus tinggal dilaksanakan dan dieksekusi," ucap Sucipto.
"Inventarisir potensi-potensi KI yang ada di Jawa Tengah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah," tambahnya.
Lebih lanjut, Sucipto juga menyarankan kepada Tim Kantor Wilayah untuk membuat posko penyelesaian Kekayaan Intelektual di Wilayah Jawa Tengah.
"Buat posko penyelesaian Kekayaan Intelektual Jawa Tengah. Surati semua Kepala Dinas semua Kepala Daerah," katanya.
"Pembentukan posko penyelesaian kekayaan intelektual dalam rangka untuk melaksanakan Program Nasional tentang pertumbuhan ekonomi di bidang Kekayaan Intelektual," pungkas Sucipto.
