
PATI - Keterbatasan tempat bukan menjadi hambatan Balai Pemasyarakatan Kelas II Pati untuk memberikan pelayanan secara maksimal.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah Tejo Harwanto menegaskan hal tersebut kala berkunjung ke satker pimpinan Nurseha, Kamis (02/11).
Tiba di Bapas peraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi, Kakanwil langsung berkeliling meninjau setiap sudut ruangan.
"Memaksimalkan yang ada, ya mau gimana lagi, yang terpenting pelayanan bisa jalan dengan maksimal," ujar Tejo yang didampingi Kepala Bapas Nurseha.
"Yang penting klien dewasa dan anak dipisah (ruangannya), karena mempengaruhi psikologisnya," pesan Kakanwil.
Sementara itu, Nurseha, menjelaskan jika terdapat beberapa inovasi yang dibangun dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Antara lain pendelegasian tugas dan manajemen pengawasan tugas JFT, dan database pengawasan registrasi untuk klien.
Tidak lupa, Kakanwil menanyakan terkait program Griya Abhipraya yang dicanangkan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan pada tahun lalu.
Pada dasarnya jajaran Bapas Pati sudah siap untuk menjalankan program tersebut, namun pihak Bapas masih berupaya mencari lokasi yang tepat dan terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait.
Sebelum meninggalkan Bapas, Pria yang memiliki hobi bersepeda ini berpesan kepada para pegawai Bapas Pati untuk selalu menaati perintah dari pimpinan.
"Teman-teman disini harus patuh ya sama Kabapasnya," pesannya.
Untuk diketahui, Bapas Pati memiliki lingkup tugas yang mencakup 6 Kabupaten di Karesidenan Pati, dengan petugas Pembimbing Kemasyarakatan sebanyak 19 orang, dan Klien Pemasyarakatan sebanyak 860 orang.
