
SEMARANG- Setiap hal terus berubah kecuali perubahan itu sendiri. Pepatah tersebut setidaknya memberikan satu gambaran bahwa perubahan adalah sebuah keniscayaan.
Dalam Organisasi, Instansi Pemerintah, bahkan negara apabila tidak siap beradaptasi dengan perubahan zaman, akan dilindas oleh zaman itu sendiri.
Demikian _good point_ yang disampaikan Kepala Divisi Pemasyarakatan, Kadiyono, saat dirinya menjadi Pembina Apel pagi bertempat di Halaman Kantor Wilayah, Rabu (08/11).
"Kita tidak bisa menolak perubahan, apabila kita menolak, kita yang akan digilas oleh perubahan itu," katanya.
Dalam konteks pekerjaan, lanjut Kadiyono, seluruh instansi pemerintah hari ini perlu tetap relevan seiring dengan sistem berbasis teknologi yang kian marak.
Ia kemudian memberi contoh konkrit perkembangan teknologi yang hari ini telah terjadi di beberapa instansi, termasuk Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah.
"Sebagai contoh mendasar di pagi hari saat absen, kita dahulu masih menggunakan sistem manual yang dapat dimanipulasi, bisa titip sana titip sini," ujar Kadiyono.
"Hari ini kita sudah menggunakan abses menggunakan wajah atau _face recognition_, ini juga berhubungan dengan reformasi birokrasi dan zona integritas," sambungnya.
Menurut Kadiyono, segala sesuatu yang baru tentunya membutuhkan ekosistem yang kondusif dan memadai.
Pertumbuhan teknologi informasi tersebut harus diikuti dengan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang cakap untuk menerima teknologi yang berkembang.
"Mau tidak mau suka tidak suka kita harus menyesuaikan diri dengan zaman dan mempersiapkan diri dengan teknologi yang berkembang, " tuturnya.
"Lalu apakah kita sudah siap dengan perubahan?," tutup Kadiyono memberikan refleksi.
Hadir dalam apel pagi, Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas, Fungsional, Pelaksana, PPNPN, dan Mahasiswa magang Kantor Wilayah.
