SEMARANG - Akhlak dalam Islam mencakup aspek etika, moralitas, dan tata krama. Akhlak merupakan bagian penting dari ajaran Islam yang melibatkan hubungan antara manusia dengan Allah SWT dan hubungan antara manusia dengan sesama manusia.
Kajian rutin Badan Amalan Islam (BAI) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah hari ini, Kamis (21/12), membahas tentang ciri-ciri akhlak yang mulia.
Ustadz Kholis Mujahid yang diundang untuk mengisi tausiyah pagi ini mengatakan (menurut Al Hasan cucu Rasulullah) ada 3 cirinya yaitu bermuka manis, dermawan, dan tidak suka mengganggu.
"Al Hasan mengatakan yang pertama bermuka manis. Maksudnya adalah suka senyum ya, tidak cemberut. Karena senyum kepada saudaramu adalah sedekah," kata Ustadz Kholis.
"Kedua dermawan, dan ketiga tidak suka mengganggu misalnya jahil atau iseng," lanjutnya menjelaskan.
Mengutip kalimat lain dari Abdullah Mubarok, akhlak baik terhimpun dalam 3 hal yaitu menjauhi hal-hal yang haram, mengusahakan yang halal yang berkah, dan ketiga memberikan kelapangan kepada keluarganya.
"Jangan sampai keluarga kita beri harta yang haram dan syubhat. Usahakan yang halal yang berkah,"
"Dan khusus para bapak-bapak memberikan kelapangan kepada keluarga contohnya mengajak refreshing atau jalan-jalan begitu," ujarnya.
Sebelumnya Ustadz Kholis mengajak kepada majelis dengan senantiasa mengisi waktu dengan hal-hal yang bermanfaat karena baik tidaknya seorang muslim dilihat dari bagaimana dia memanfaatkan waktunya.
Ia juga mengajak untuk senantiasa menjaga hati khususnya kepada Allah dan sesama manusia. Karena Nabi pernah bersabda di tubuh manusia terdapat segumpal daging yang mana bila dia baik maka seluruh tubuhnya baik, bilamana dia buruk maka seluruh tubuhnya buruk.
"Maka kita harus pandai menata hati," ajaknya.
Kajian hari ini turut dihadiri oleh Kepala Kanwil Kemenkumham Jateng Tejo Harwanto dan Kepala Divisi Administrasi Hajrianor, Pejabat Administrasi, Pejabat Fungsional, Pelaksana dan Mahasiswa Magang
