
SEMARANG - Makan dan minum adalah bagian dari kenikmatan yang Allah SWT berikan kepada umat muslim. Agama Islam sendiri memiliki adab dalam makan dan minum yang merupakan bagian dari ibadah untuk diamalkan.
Disampaikan oleh Ustaz Haris Budiatna dalam Kajian Rutin Kamis Pagi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Kamis (14/12), dijelaskan adab makan dan minum yang diajarkan oleh Rasulullah SAW melalui hadist-hadistnya.
"Makan dan minum bukan tujuan kita untuk hidup, namun makan dan minum adalah sebagai _wasilah_ atau perantara agar kita bisa beribadah kepada Allah SWT," terangnya mengawali kajian di Masjid Al-Hikmah.
Selanjutnya ia menjelaskan bahwa makanan dan minuman harus memenuhi dua syarat, yaitu Halalan dan Thayyiban.
"Konsumsilah makanan yang yang tidak dilarang oleh syariat, didapatkan secara halal, sehat, bergizi, dan aman bagi tubuh," jelas Ustaz Haris.
"Yang halal itu jelas, yang haram itu jelas. Tetapi ada di antara keduanya yang syubhat dan disarankan untuk tidak dimakan," tambahnya.
Selanjutnya, Ustaz Haris menjelaskan bahwa adab makan dan minum menurut islam meliputi mengucapkan bacaan basmalah, makan dengan tangan kanan, berhenti sebelum kenyang, makan setelah lapar, haram untuk mogok makan maupun minum, dan tidak boleh mencela makanan.
Penutup, Ia mengajak kepada para pegawai yang mengikuti kajian untuk rajin bersedekah kepada sesama.
"Makan dan minum adalah bagian dari fitrah manusia. Jangan sampai ada orang di sekitarmu yang kelaparan," pungkasnya.
@kemenkumhamri
#KumhamSemakinPASTI
