
SEMARANG - Akhlak mulia merupakan cerminan keimanan seseorang yang sempurna, semakin tinggi keimanan seseorang maka makin baik pula akhlaknya. Karena iman yang baik akan melahirkan akhlak terpuji.
Akhlak adalah sesuatu yang tidak terucap namun terajarkan. Akhlak yang baik akan menjadi benteng dalam menjalani setiap langkah kehidupan.
Badan Amalan Islam (BAI) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah dalam kajian rutinnya hari ini, Kamis (04/12), membahas 8 keutamaan akhlak yang mulia, yang disampaikan oleh Ustadz M. Kholis Nur Mujahid.
Pertama akhlak yang baik adalah tujuan diutusnya Rasul di muka bumi ini, dari yang sebelumnya belum sempurna hingga disempurnakan oleh Rasulullah.
Rasul mencontohkan untuk selalu beristighfar kepada Allah sebagai salah satu bentuk akhlak mulia.
"Meskipun dijamin surga oleh Allah tapi Rasul tetap beristighfar minimal 100 kali setiap harinya," kata Ustadz Kholis.
Yang kedua adalah dapat memperberat timbangan kebaikan kita di akhirat kelak. Untuk itu, memperbanyak amalan yang tak terputus serta memperbaiki akhlak menjadi sangat penting.
"Maksimalkanlah, karena umur kita terbatas carilah amalan yang tidak terputus Insya Allah dimudahkan," ujarnya.
Ketiga dan keempat, orang yang berakhlak mulia adalah yang paling sempurna akhlaknya dan yang paling dicintai oleh rasul. Yang mana mereka sangat dirindukan oleh rasul meski belum pernah berjumpa.
Kemudian selanjutnya orang dengan akhlak mulia akan mendapat kedudukan dan martabat yang tinggi di akhirat nanti.
Akhlak mulia juga menjadi parameter kebaikan di dalam hidup bermasyarakat, yang akan membawa kebaikan-kebaikan dalam bersosialisasi. Ini penting karena kita hidup juga perlu berinteraksi antar sesama.
Dan yang terakhir akhlak mulia merupakan warisan dari para nabi. Menjaga akhlak mulia akan menjaga. Untuk itu oenting bagi kita meneladani ajaran rasul agar benar-benar membawa perubahan yang nyata di kehidupan.
